Kamis, 19 April 2012

Australia Sebut Foto Tentara AS dengan Mayat 'Keji'

Australia Kamis mengutuk "keji" foto-foto tentara AS berpose dengan potongan-potongan mayat gerilyawan Taliban di Afghanistan dan mengatakan itu tidak mencerminkan nilai-nilai pasukan koalisi.

Foto-foto, yang bertanggal tahun 2010 tetapi diterbitkan oleh LA Times pada Rabu, menambah serangkaian skandal terakhir yang telah memicu perasaan anti-Barat dan memperumit upaya untuk membangun penarikan tentara NATO-AS pada 2014.

"Mereka mengerikan, mereka menghina. Mereka tak layak apa pun kecuali mendapatkan hukuman," kata Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith kepada televisi ABC dari Brussels, di mana para menteri pertahanan dan luar negeri NATO menggelar pertemuan.

"Mereka tidak mencerminkan nilai-nilai dan nilai-nilai Amerika Serikat atau NATO, atau Pasukan Bantuan Keamanan Internasional untuk apa yang kita coba lakukan di Afghanistan.

"Tidak ada gunanya memberikan bunga, tidak ada gunanya berpura-pura tidak ada kemunduran."

Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan mereka yang bertanggung jawab akan dihukum.

NATO memiliki kekuatan militer 130.000-personel untuk memerangi gerilyawan Taliban, tetapi pasukan Afghanistan secara bertahap mengambil alih kendali keamanan di negaranya sendiri.

Awal pekan ini, Australia mengumumkan akan menarik pulang sebagian besar tentaranya pada 2013, setahun lebih awal dari yang diharapkan.

Gedung Putih pada Rabu juga mengecam foto-foto yang menunjukkan prajurit AS berpose bersama mayat-mayat hancur yang diduga penyerang bom bunuh diri Taliban di Afghanistan. Pemimpin NATO Anders Fogh Rasmussen juga mengecam foto-foto itu.

Pemakaman Jenazah Khadafi Tak Akan Ikuti Cara Islam

Pemerintahan interim Libya, Dewan Transisi Nasional, mengatakan pemakaman jenazah Kolonel Muammar Khadafi akan diundur selama beberapa hari untuk memberikan kesempatan kepada Pengadilan Kriminal Internasional melakukan penyelidikan di Misrata jika diperlukan. Demikian diberitakan CNN, Sabtu (22/10/2011).

Sesuai cara Islam, jenazah harus dikebumikan dalam kurun waktu 24 jam.Sebelumnya, PBB dan dua lembaga hak asasi manusia meminta agar dilakukan sebuah investigasi mengenai detik-detik terakhir bagaimana pemimpin Libya Kolonel Muammar Khadafi. Keberadaan anak Khadafi bernama Saif al-Islam juga tak diketahui.

Pengadilan Kriminal Internasional menginginkan Saif karena dianggap melakukan kejahatan yang melanggar kemanusiaan. Pejuang Revolusioner mengatakan mereka akan segera menangkapnya dan kini sedang mengendus jejak keberadaannya

Rabu, 18 April 2012

Gila, Tentara AS Foto Bersama dengan Mayat Tentara Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Aksi biadab tentara Amerika Serikat di Afghanistan, sepertinya tidak mengenal kata usai. Aksi, yang tidak dapat diterima oleh rasionalitas manusia kali ini adalah kala para tentara negeri Paman Sam tersebut berfoto bersama dengan mayat.

Foto yang dipublikasikan The Los Angeles Times itu memperlihatkan, para tentara AS tersenyum kala berfoto bersama dengan mayat yang diduga sebagai tersangka gerilyawan itu. Tak pelak, hal itu telah membawa fokus perang Afghanistan kembali memanas.

The Los Angeles Times melaporkan pada Rabu (18/4) bahwa seorang tentara Amerika memberikan 18 foto tentara berpose bersama mayat ke surat kabar untuk menarik perhatian pada risiko keselamatan dan disiplin bahwa dirinya percaya hal itu membahayakan keselamatan pasukan AS.

Foto tersebut diambil pada kesempatan yang berbeda di Provinsi Zabul selatan pada 2010 dan diserahkan kepada The Times seorang prajurit dari Divisi Lintas Udara ke-82 tanpa menyebut nama. Tentara AS mengatakan telah meluncurkan "investigasi kriminal." Kedutaan Besar AS di Kabul mengutuk foto itu dalam sebuah pernyataan.

Para prajurit Divisi Airborne ke-82 tersebut tiba di kantor polisi Afghanistan provinsi Zabol pada Februari 2010. Mereka memeriksa bagian tubuh mayat, tapi kemudian misi berubah mengerikan. Pasukan berpose di samping polisi Afghanistan yang telah tewas, menyeringai sementara beberapa orang lainnya berada disamping.

"Ini adalah pelanggaran standar Angkatan Darat untuk berpose dengan mayat untuk foto di luar tujuan resmi sanksi," kata George Wright, seorang juru bicara Angkatan Darat.

Menteri Pertahanan AS, Leon E. Panetta meminta maaf adanya foto-foto tersebut. Ia juga mengatakan perilaku tersebut benar-benar melanggar peraturan tentara. "Jika aturan dan peraturan ditemukan memiliki dilanggar, maka individu akan bertanggung jawab," katanya.

Panetta juga memperingatkan bahwa foto tersebut dapat memicu serangan baru terhadap pasukan asing pimpinan Amerika di negara yang dilanda perang. "Saya tahu bahwa perang dan kekerasan itu tidak bagus dan saya tahu bahwa banyak anak muda kadang terjebak pada saat mereka membuat beberapa keputusan yang sangat bodoh," katanya dalam konferensi pers NATO di Brussels.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney menyebut tindakan para prajurit tersebut "tercela", dan mengatakan Presiden Obama ingin penyelidikan secara penuh. Sementara itu, komandan NATO di Afghanistan, AS Jenderal John Allen, dan Duta Besar Amerika Ryan Crocker, juga mengutuk tindakan bahkan sebelum foto-foto itu dipublikasikan secara online.

Ratusan Miliar Rupiah untuk Tangkap Obama-Bush

          London: Anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh membuat gebrakan. Nazir Ahmed, demikian namanya, melontarkan pernyataan yang sangat kontroversial. Dalam Harian Pakistan Express Tribune, pertengahan April ini, orang Islam yang pertama kali menjadi anggota Dewan Inggris itu menawarkan hadiah sekitar 10 juta Pound Sterling atau sekitar Rp 150 miliar. Angka sebesar itu akan diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mantan Presiden AS George W. Bush.



Pernyataan tersebut diungkapkan Nazir Ahmed di Haripur, Pakistan, pekan silam sebagai balasan atas penawaran pemerintah Amerika yang menawarkan memberikan hadiah sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 91 miliar bagi yang berhasil menangkap Hafiz Muhammad Saeed, pimpinan Laskhar e Tayyiba. Warga Pakistan itu diklaim AS sebagai dalang serangan teroris 2008 di Mumbai, India.



Aksi Nazir Ahmed mendapat respons keras. Partai Buruh Inggris menonaktifkan keanggotaan dewan asal Pakistan tersebut, karena dinilai terlalu berani menantang AS. "Kita telah menonaktifkan sementara keanggotaan Ahmed hingga ia selesai diinterogasi. Jika pernyataannya itu benar dan serius, kami akan tindak tegas," kata juru bicara Partai Buruh, seperti dilansir AFP, Senin (16/4).



Selama menjadi anggota House of Lord Inggris, Nazir Ahmed memang sering menjadi sosok kontroversial. Dia menjadi penyelenggara peluncuran buku di House of Lord pada 2005 atas karya penulis kontroversial dari Swedia, Israel Shamir, yang dikenal anti-Israel dan Yahudi. Selain itu, Ahmed juga sangat berani menentang keputusan pemerintah Inggris yang memberikan gelar ningrat bagi Salman Rushdie pada 2007. Bagi Ahmed, Rushdie tak pantas diberi gelar tersebut karena telah menodai Islam, lewat buku The Satanic Verses

Tentara Amerika Serikat Bergaya Dengan Jasad Pejuang Afghanistan

Kabul, Afghanistan (Tribune/ANTARA) - Hubungan tegang Amerika Serikat dan NATO dengan Afghanistan mendapat pukulan lain pada Rabu dengan foto tentara negara adidaya itu bergaya dengan jasad cacat pejuang Afghanistan di koran AS.

Pejabat tinggi Amerika Serikat dan panglima Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di negara itu, Jenderal AS John Allen, bergerak cepat mengutuk gambar tersebut bahkan sebelum diterbitkan "Los Angeles Times", yang menerima foto itu dari prajurit lain.

"Tindakan pribadi di gambar itu tidak mewakili kebijakan Pasukan Bantuan Keamanan Asing atau Angkatan Darat Amerika Serikat," kata pernyataan Allen, dengan menambahkan bahwa penyelidikan atas kejadian tersebut sedang berlangsung.

Tampilan sekitar 18 gambar di laman "LA Times" itu, diambil pada 2010, muncul pada saat peka dalam hubungan Amerika Serikat-Afghanistan, sesudah penyiaran video pada Januari, yang menunjukkan empat Marinir AS mengencingi jasad gerilyawan Afghanistan.

Pembakaran Alquran di pangkalan besar udara persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO juga memicu sepekan kerusuhan, yang menewaskan 30 orang dan mengakibatkan kematian enam orang Amerika Serikat.

Pada Maret, sersan Angkatan Darat Amerika Serikat mengamuk dengan menembak membabi-buta pada malam hari di dua desa Afghanistan selatan, menewaskan 17 warga -sebagian besar wanita dan anak-anak- dan mendorong Presiden Afghanistan Hamid Karzai menuntut tentara asing membatasi diri di pangkalan utama.

Gerilyawan Taliban melancarkan serangan jibaku di Kabul dan tiga propinsi lain pada akhir tengah April, menyatakannya dilakukan sebagai pembalasan atas ketiga kejadian tersebut.

Di salah satu gambar itu, satu peterjun bergaya di samping tulisan tak resmi di samping jasad, bertuliskan "Pemburu Zombie", sementara di gambar lain, tentara bergaya dengan polisi Afghanistan memegang potongan kaki pejuang pembom.

Dua tentara di gambar lain memegang tangan jasad pejuang dengan jari tengah terangkat.

"LA Times" menyatakan tentara Divisi Lintas Udara 82 berada di kantor polisi di propinsi Zabol, Afghanistan, pada Februari 2010 dan mengunjunginya kembali beberapa bulan kemudian. Gambar itu diambil pada kedua kesempatan tersebut.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta dalam pernyataannya, yang disiarkan juru bicara departemen itu, George Little, mengatakan penyiaran gambar itu dapat mendorong serangan lebih lanjut terhadap pasukan keamanan pada masa depan.

"Bahayanya ialah bahwa bahan itu dapat digunakan musuh untuk menghasut kekerasan terhadap tentara Amerika Serikat dan Afghanistan di Afghanistan," kata Panetta, "Pasukan Amerika Serikat di negara tersebut mengambil langkah keamanan untuk menjaga hal itu."



Duta Besar Amerika Serikat untuk Afghanistan Ryan Crocker juga mengutuk foto itu, menyebut tindakan tentara tersebut "secara moral menjijikkan" dan menyatakan mereka "tidak menghormati pengorbanan ratusribuan tentara dan warga Amerika Serikat, yang bertugas dengan baik di Afghanistan".

"The Times" membela pemuatan foto itu, yang pejabat tentara Amerika Serikat minta "Times" tidak siarkan.

"Setelah pertimbangan cermat, kami memutuskan bahwa menerbitkan

sedikit, tapi mewakili dari foto pilihan itu memenuhi kewajiban kami kepada pembaca untuk melaporkan dengan semangat dan tidak memihak tentang semua unsur tugas Amerika Serikat di Afghanistan," kata redaktur "Times" Davan Maharaj dalam tulisan di surat kabar itu.

Foto cenderung membangkitkan lagi rasa benci Barat di Afghanistan, sementara pasukan tempur NATO dijadwalkan keluar dari negeri itu pada 2014 dan memperkuat keamanan rapuh di negara tersebut.

Peristiwa semacam itu memperumit upaya Amerika Serikat merundingkan perjanjian kemitraan strategis untuk menentukan kehadirannya sesudah sebagian besar pasukan tempur asing ditarik pada akhir 2014.(ar)

Sabtu, 07 April 2012

APAKAH YESUS TUHAN? Debat 1/6

Muallaf vs murtadin part 8 of 16

Muallaf vs murtadin part 9 of 16

Muallaf vs murtadin part 4 of 16

Muallaf vs murtadin



video ini berisi seorang mu'alaf yang berdebat dengan seorang murtadin.

Bibel Kehilangan 18.666 Ayat

Jawaban untuk Misionaris Kristen (2): Bibel Kehilangan 18.666 Ayat

Tuduhan tentang hilangnya 127 ayat Al-Qur'an itu terlalu naif, di samping jumlahnya terlalu kecil, argumennya pun sangat lemah berdasarkan khabar palsu.
Kalau mau berkaca, para misionaris itu seharusnya malu mengumbar tuduhan itu. Faktanya, justru Bibel dalam satu edisinya kehilangan ribuan ayat.
Dalam Alkitab terbitan Jerman “Die Gute Nachricht Altes und Neues Testa­ment” terbitan Deutsche Bibelstifung Stuttgart Jerman tahun 1978, sebanyak 18.666 ayat dari ratusan pasal yang diamputasi. Fakta hilang­nya belasan ribu ayat Alkitab ini cukup mence­ngang­kan, karena berarti hampir tiga kali lipat jumlah ayat kitab suci Al-Qur‘an.
Kejanggalan Alkitab Jerman ini sudah sangat me­nyengat sejak lembaran pertama, karena susunan bilangan pasalnya loncat-loncat tak karuan. Kitab Kejadian (Das Erste Buch Mose), terdapat 8 pasal yang tidak ter­cantum, antara lain: pasal 5, 10, 20, 23, pasal 26, 31, 34, dan 36.
Dari seluruh kitab Perjanjian Lama, yang paling banyak kehilangan ayat adalah kitab Mazmur (Das Buch Psalmen). Umumnya, kitab ini terdiri dari 150 pasal. Tetapi dalam Alkitab Jerman ini hanya terdapat 41 pasal saja. Sedangkan 109 pasal lain­nya tidak dimuat sama sekali. Di samping itu, beberapa bagian di antaranya kehila­ngan separo pasal. Jika dihitung, seluruh ayat yang hilang dari kitab Mazmur berjumlah 1.830 ayat. Beberapa ayat Mazmur yang hilang antara lain: pasal 52-70 (hlm 394) hilang 287 ayat; pasal 75-83 (hlm 400) hilang 194 ayat; pasal 119-120 (hlm 416) hilang 183 ayat, dsb.
Lima kitab dalam Bibel yang dianggap sebagai Kitab Taurat Musa, yaitu: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, dalam Alkitab Jerman ini, tidak memiliki kewiba­waan sama sekali. Ribuan ayat dipangkas, padahal dalam kitab-kitab ini, terutama kitab Imamat terdapat banyak ayat mengenai keima­nan, hukum halal-haram, dan syariat ibadah.
Kitab Bilangan (Das Vierte Buch Mose). Dari 36 pasal yang ada, kini hanya tersisa 10 pasal, setelah dipang­kas 26 pasal, antara lain: pasal 1-2 (88 ayat), pasal 4-5 (80 ayat), pasal 7-9 (138 ayat), pasal 11-12 (51 ayat), pasal 15-19 (158 ayat), dan pasal 25-36 (418 ayat). Pada bagian yang lain, kitab Bilangan dipangkas separo pasal, antara lain: pasal 3:1-4, pasal 6:9-21, pasal 10:1-32, pasal 13:9-16, pasal 20:14-21, pasal 21:1-3, pasal 21:10-20, pasal 23:1-40, dan pasal 24:20-24. Jumlah ayat dihilangkan dari kitab Bilangan adalah 1.057 ayat.
Kitab Imamat (Das Dritte Buch Mose) yang seyogianya terdiri dari 27 pasal (859 ayat), dalam Alkitab Jerman ini hanya tersisa 3 pasal saja, yaitu pasal 9, 16 dan 19, setelah diam­putasi 89 persen. Ayat-ayat yang dihilangkan dari kitab Imamat antara lain: pasal 1-8 (208 ayat), pasal 10-15 (224 ayat), pasal 17-18 (46 ayat), dan pasal 20-27 (286 ayat). Jika dijumlahkan, seluruh ayat yang dihilangkan dari kitab Imamat adalah 764 ayat yang tersebar dalam 24 pasal.
Kitab Ulangan (Das Fünfte Buch Mose, Deu­te­ronomium) pun tak ketinggalan. Ia menjadi korban mutilasi 698 ayat. Beberapa pasal yang dipenggal adalah: pasal 1-5 (194 ayat), pasal 8-11 (103 ayat), pasal 16 (22 ayat), pasal 19 (21 ayat), pasal 22 (30 ayat), pasal 28-29 (97 ayat), dan pasal 32-33 (81 ayat). Sedangkan pasal-pasal yang dipangkas separo antara lain: pasal 7:12-26, pasal 12:17-32, pasal 13:1-6, pasal 15:19-23, pasal 17:1-13, pasal 18:1-8, pasal 21:1-14, pasal 23:18-25, pasal 24:5-9, pasal 25:1-4, pasal 25:11-19, pasal 26:16-19, pasal 27:1-11, pasal 30:1-10, dan pasal 31:9-30.
Kitab Keluaran (Das Zweite Buch Mose) dipangkas 539 ayat. Beberapa pasal yang hilang dari kitab ini adalah pasal 18 (27 ayat), pasal 26- 31 (203 ayat), dan pasal 35-39 (176 ayat). Sedangkan pasal-pasal yang dipangkas separoh antara lain: pasal 1:1-5, pasal 6:2-29, pasal 7:1-13, pasal 13:1-16, pasal 16:4-5, pasal 16:32-36, pasal 18:17-27, pasal 21:1-17, pasal 22:1-19, dan pasal 33:1-17.
Hebatnya, ada 14 kitab dibuang semuanya, yaitu: Kitab Tawarikh I (891 ayat); Tawarikh II (822 ayat); Kitab Yudit (339 ayat), Kitab Ratapan (154 ayat), Kitab Obaja (21 ayat), Kitab Nahum (47 ayat), Kitab Habakuk (56 ayat), Kitab Zefanya (53 ayat), Kitab Kebijakan Salomo (435 ayat), Kitab Sirakh (1.401 ayat), Kitab Barukh (213 ayat), Kitab Ester (167 ayat), Tambahan Kitab Ester (91 ayat), dan Tambahan Kitab Daniel (196 ayat).
Daftar Belasan Ribu Ayat yang Dibuang dari Bible Jerman
  1. Kitab Kejadian (Das Erste Buch Mose): 391 ayat.
  2. Kitab Keluaran (Das Zweite Buch Mose): 539 ayat.
  3. Kitab Imamat (Das Dritte Buch Mose): 764 ayat.
  4. Kitab Bilangan (Das Vierte Buch Mose): 1.057 ayat.
  5. Kitab Ulangan (Das Fünfte Buch Mose/ Deuteronomium): 698 ayat.
  6. Kitab Yosua (Das Buch Josua): 528 ayat.
  7. Kitab Hakim-hakim (Das Buch Von Den Richtern): 386 ayat.
  8. Kitab I Samuel (Das Erste Buch Samuel): 304 ayat.
  9. Kitab II Samuel (Das Zweite Buch Samuel): 363 ayat.
  10. I Raja-raja (Das Ersste Buch von den Königen): 375 ayat.
  11. II Raja-raja (Das Zweite Buch von den Königen): 343 ayat.
  12. Kitab Tawarikh I: 891 ayat.
  13. Kitab Tawarikh II: 822 ayat.
  14. Kitab Ezra (Das Buch Esra): 125 ayat.
  15. Kitab Nehemia (Das Buch Nehemia): 289 ayat.
  16. Kitab Ester: 167 ayat.
  17. Kitab Ayub (Das Buch Ijob): 672 ayat.
  18. Kitab Mazmur (Das Buch Psalmen): 1.830 ayat.
  19. Kitab Amsal (Das Buch Sprichwörter): 704 ayat.
  20. Kitab Pengkhotbah (Das Buch Kohelet): 100 ayat.
  21. Kitab Kidung Agung (Das Hohelied): 31 ayat.
  22. Kitab Yesaya (Das Buch Jesaya): 687 ayat.
  23. Kitab (Der Prophet Jeremia): 869 ayat.
  24. Kitab Ratapan: 154 ayat.
  25. Kitab Yehezkiel (Der Prophet Ezechiel): 871 ayat.
  26. Kitab Daniel (Das Buch Daniel): 219 ayat.
  27. Kitab Hosea (Der Prophet Hosea): 128 ayat.
  28. Kitab Yoel (Der Prophet Joel): 16 ayat.
  29. Kitab Amos (Der Prophet Amos): 14 ayat.
  30. Kitab Obaja: 21 ayat.
  31. Kitab Mikha (Der Prophet Micha): 46 ayat.
  32. Kitab Nahum: 47 ayat.
  33. Habakuk: 56 ayat.
  34. Kitab Zefanya: 53 ayat.
  35. Kitab Hagai (Der Prophet Haggai): 14 ayat.
  36. Kitab Zakharia (Der Prophet Sacharja): 115 ayat.
  37. Kitab Maleakhi (Der Prophet Maliachi): 36 ayat.
  38. Kitab Tobit  (Das Buch Tobit): 85 ayat.
  39. Kitab Yudit: 339 ayat.
  40. Tambahan Ester: 91 ayat.
  41. Kebijakan Salomo: 435 ayat.
  42. Kitab Sirakh: 1.401 ayat.
  43. Barukh : 213 ayat.
  44. Tambahan Kitab Daniel: 196 ayat.
  45. I Makabe (Das Erste Buch von Den Makkabäer): 757 ayat.
  46. II Makabe (Das Zweite Buch von Den Makkabäer): 424 ayat.
Dengan fakta hilangnya 18.666 ayat ini, seharusnya Ibn Warraq dan para misionaris tak usah mencari-cari dan merekayasa kesalahan Al-Qur'an. Lebih baik pikirkan mengapa belasan ribu ayat Bibel bisa raib? [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara-Islam]

: Ayat Al-Qur'an Dikorup 127 Ayat?

SALAH satu rujukan misionaris untuk menyatakan Al-Qur'an palsu adalah buku The Origins of the Koran, Classic Essays on Islam’s Holy Book karya Ibn Warraq (nama samaran). Setelah keluar dari Islam, murtadin asal Pakistan yang pernah menjadi kurir Salman Rushdie ini mendirikan Institute for the Secularisation of Islamic Society (ISIS), yang memfokuskan diri pada kritik Al-Qur'an.
Di antara amunisi Ibn Warraq untuk menggugurkan otentisitas Al-Qur'an adalah tudingan bahwa surat Al-Ahzab yang dimiliki umat Islam ini sudah tidak asli, karena menyusut 127 ayat dari Al-Qur'an asli yang diajarkan Rasulullah SAW. Berikut kutipannya:
“Variant Versions: Verses Missing, Verses Added. Almost without exceptions Muslims consider that the Quran we now possess goes back in its text and in the number and order of the chapters to the work of the commission that ‘Uthman appointed. Muslim orthodoxy holds further that ‘Uthman’s Quran contains all of the revelation delivered to the community faithfully preserved without change or variation of any kind and that the acceptance of the ‘Uthmanic Quran was all but universal from the day of its distribution. The orthodox position is motivated by dogmatic factors; it cannot be supported by the historical evidence. –Charles Adams–
While modern Muslims may be committed to an impossibly conservative position, Muslim scholars of the early years of Islam were far more flexible, realizing that parts of the Koran were lost, perverted, and that there were many thousand variants which made it impossible to talk of the Koran. For example, As-Suyuti (died 1505), one of the most famous and revered of the commentators of the Koran, quotes Ibn ‘Umar al Khattab as saying: "Let no one of you say that he has acquired the entire Quran, for how does he know that it is all? Much of the Quran has been lost, thus let him say, ‘I have acquired of it what is available’" (As-Suyuti, Itqan, part 3, page 72). Aisha, the favorite wife of the Prophet, says, also according to a tradition recounted by as-Suyuti, "During the time of the Prophet, the chapter of the Parties used to be two hundred verses when read. When ‘Uthman edited the copies of the Quran, only the current (verses) were recorded" (73)” (The Origins of the Koran, Classic Essays on Islam’s Holy Book, editor Ibn Warraq, p. 5-6)
[Bermacam Versi: Ayat yang Hilang dan Ayat yang Ditambahkan. Tanpa kecuali, setiap orang Islam mengatakan bahwa Quran yang kita miliki sekarang sama persis baik dalam teks, nomor dan urutan bab dengan Al-Qur'an yang disusun oleh komisi yang ditunjuk khalifah Usman. Malah Muslim konservatif mengatakan bahwa Qurannya Usman berisi semua wahyu yang disampaikan pada masyarakat dan dijaga dengan teliti tanpa mengalami satu perubahan atau variasi macam apapun. Dikatakan pula bahwa Qurannya Usman memang universal dari hari pertama disebarkan. Tapi sikap ortodoks ini dimotivasi oleh faktor dogma yang tidak didukung bukti sejarah. (Charles Adams).
Sementara kaum cendekiawan Muslim dari tahun-tahun awal Islam jauh lebih fleksibel daripada Muslim sekarang. Mereka menyadari bahwa ada bagian-bagian Al-Qur'an yang hilang, menyimpang, dan ada banyak ribu variasi. Misalnya, As-Suyuti (wafat 1505), salah seorang pakar Al-Qur'an yang paling terkenal dan dihormati, mengutip pernyataan Ibnu Umar Al-Khatthab: "Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan bahwa ia telah mendapatkan seluruh Quran, karena bagaimana dia tahu bahwa itu memang keseluruhannya? Banyak dari Quran telah hilang. Oleh karena itu kalian harus mengatakan, "Aku telah mendapatkan bagian Al-Qur'an yang ada" (As-Suyuti, Itqan, jilid III, halaman 72). As-Suyuti juga menceritakan, Aisyah istri tersayang nabi mengatakan, “Pada masa Nabi, surat Al-Ahzab berjumlah 200 ayat. Tapi setelah Usman melakukan kodifikasi, jumlahnya menyusut menjadi seperti sekarang (yakni 73 ayat)”]
Tuduhan bahwa Al-Qur'an kehilangan 127 ayat itu, sampai sekarang menjadi rujukan para misionaris Kristen maupun untuk memurtadkan umat Islam. Misionaris lain yang mengungkapkan tudingan itu adalah Robert Morey dalam bukunya The Islamic Invasion.
Secara sederhana, validitas khabar yang dikutip Ibn Warraq itu patut dipertanyakan, karena tidak mencamtumkan sanad yang shahih sampai kepada shahabat Aisyah RA.
Secara ilmiah, ulama hadits Syaikh Muhammad Thahir Ibnu 'Asyur menyimpulkan bahwa riwayat tersebut tidak bisa dipercaya. Penulis kitab tafsir At-Tahrir Wat-Tanwir –yang lebih dikenal dengan Tafsir Ibnu Asyur– ini menyebut riwayat yang men­­catut nama Aisyah Ummul Mukminin itu sebagai “sanad yang paling lemah” (Tafsir At-Tahrir Wat-Tanwir X/246).
Ulama lainnya, Syaikh Muhammad Izzah Daruzah yang telah melakukan penelitian terhadap khabar itu, menyebutnya sebagai khabar yang tidak dipercaya (dhaif) dan tidak terdapat dalam kitab hadits yang shahih. Maka tawaquf (abstain) dari khabar tersebut lebih afdhal.
Selain itu, dalam mushaf Utsman RA dinukil dari mushaf yang telah disusun pada masa Abu Bakar RA, tidak mungkin terjadi penghapusan satu ayat pun, apalagi sampai ratusan ayat seperti yang dituduhkan itu. Apalagi Aisyah RA adalah wanita yang kuat hafalan baik terhadap ayat-ayat Al-Qur'an maupun hadits nabi. Sehingga sangat tidak masuk akal jika Aisyah hanya berdiam diri saat menjumpai ada ratusan ayat yang dihapus. Kalaupun pengurangan ayat itu terjadi tidak masuk akal pula kalau dirinya tidak membantah” (At-tafsir Al-Hadits; Tafsir Suwar Murattabah Hasba Nuzul, VIII/238-239).
Secara logika, penyusutan ayat dari 200 menjadi 73, artinya hilang 127 ayat. Ini bukan suatu jumlah yang sedikit. Seandainya Utsman RA mengorupsi 127 ayat Al-Qur’an pada proses pem­bukuan, bisa dipastikan umat Islam akan heboh pada waktu itu, bahkan bisa terjadi konflik berdarah yang akan menggagalkan proses pembukuan Al-Qur’an. Jika berani mengo­rupsi ayat Al-Qur’an meskipun hanya satu ayat, pastilah Utsman akan menuai komplain dari para shahabat lainnya, karena jumlah shaha­bat yang hafal Al-Qur’an sangat banyak.
Riwayat dhaif tentang komplain Aisyah terhadap mushaf Al-Qur’an, semakin terbantah dengan adanya ijma’ (consensus) umat Islam terhadap mushaf Al-Qur’an pada waktu itu. Setelah mushaf Al-Qur’an pada masa Utsman selesai dibukukan, naskah tersebut diverifikasi dan dicek dengan mushaf dari Hafshah, lalu dibacakan kepada para shahabat di depan Utsman. Ternyata tak satupun shahabat penghafal Al-Qur'an yang mem­protes (komplain).
Jelaslah bahwa tak satu ayat pun hilang dari Al-Qur'an. Sebaliknya, jika diteliti secara objektif, justru Bibel kehilangan banyak kisah tentang masa remaja Yesus.
Bibel hanya mencatat masa kecil Yesus dari lahir hingga masa remaja berumur 12 tahun dalam Injil Lukas 1:1 sampai dengan 2:42. Selanjutnya Bibel tidak menceritakan masa remaja Yesus, tiba-tiba Injil Lukas 3:23 menceritakan masa dewasa Yesus pada usia 30 tahun. Lalu di manakah cerita perjalanan hidup Yesus dari usia 12 hingga 30 tahun? Raib!
Dengan tidak adanya kisah perjalanan hidup Yesus selama 18 tahun, berarti umat kristiani kehilangan banyak ayat, karena mereka mengimani Yesus sebagai Firman Tuhan yang hidup.

Waspadai April Mop: Hari Pembantaian Salibis terhadap Muslim Spanyol!!

Di Barat, tiap tanggal 1 April diperingati hari “April Mop.” Sedangkan di Indonesia, di berbagai kota besar, tak jarang kaula muda Muslim latah mengikuti tradisi April Mop. Pada hari itu, mereka diperbolehkan dan sah-sah saja menipu teman, mengisengi kawan, ngerjain guru, ngusilin orang tua, membohongi saudara, atau yang sejenisnya, di mana sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya, jika sang target April Mop sudah sadar bahwa dirinya dijadikan target April Mop, mereka juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tapi tidak akan marah sungguhan.

Seolah-olah 1 April adalah hari di mana keisengan dan kebohongan harus berjalan sempurna dan akurat, zero tolerance bagi kesalahan. Jika berhasil ngisengin sang target, maka yang didapat adalah rasa puas dan sensasi plong.

Kaula muda Muslim itu latah dalam April Mop karena ikut-ikutan tradisi bule tanpa mengkritisi apa hakikat April Mop yang di Barat lebih dikenal dengan “The Aprils Fool Day” itu. Mereka begitu mudah meniru budaya bule karena suburnya rasa rendah diri terhadap orang-orang bule. Minder terhadap orang bule ini adalah sisa peninggalan penjajahan Belanda di Indonesia selama berabad-abad lamanya, inlanderr, terhadap superioritas bangsa kulit putih.

Supaya tidak latah dan tasyabbuh membebek budaya kafir, mari kita telah sejarah April Mop berikut.
...Perayaan April Mop sesungguhnya berawal dari satu tragedi yang sangat menyedihkan dan memilukan dalam episode sejarah Muslim Spanyol tahun 1487...
SEJARAH APRIL MOP

Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tanggal 1 April 1487. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-9 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Prancis. Prancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassonne, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Got dan Navarro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an, tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.
...cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol...
Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Al-Qur'an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, jompo, semuanya dihabisi secar sadis.

Satu persatu daerah Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam  di Spanyol –yang  juga disebut orang Moor– terpaksa  berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

“Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol. Setelah ini kami tidak akan memberikan jaminan lagi,” demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang keperluannya beriringan jalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tntara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang bertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dijanjikan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anak yang masih kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan komando dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.
...Ribuan Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan sadis. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. ...
Ribuan Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan sadis. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi yang  bertepatan dengan 1 April inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai “April Mop” (The Aprils Fool Day).

Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat Kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Salib melalui cara yang licik, tipuan dan dusta yang sadis. Sebab itu, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan, walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. 1 April tahun itu adalah hari di mana saudara-saudaranya seiman ditipu, disembelih, dibakar dan dibantai oleh tentara Salibis di Granada, Spanyol. Sebab itu, terkutuklah orang Islam  yang ikut-ikutan merayakan April Mop. Pantaskah orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa ria atas tragedi tersebut?
...sampai hatikah kita latah merayakan April Mop yang latar belakangnya adalah peringatan atas penipuan dan pembantaian pasukan Salibis terhadap ribuan Muslim Spanyol...
Bagi kita yang paham akan sejarah April Mop, sampai hatikah kita latah merayakan April Mop yang latar belakangnya adalah peringatan atas penipuan dan pembantaian pasukan Salibis terhadap ribuan Muslim Spanyol? [taz/voa-islam.com]

Natal di Mata Teolog Kristen: Gereja Tak Mengenal Natal

Gereja-gereja merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Kebiasaan ini baru mulai dalam abad ke-4. Sebelum itu Gereja tidak mengenal perayaan Natal. Terutama karena Gereja tidak tahu dengan pasti bilamana –pada hari dan tahun berapa– Yesus dilahirkan. Kitab kitab Injil tidak memuat data data tentang hal itu. Dalam Lukas 2 dikatakan, bahwa pada waktu Yesus dilahirkan gembala gembala sedang berada “di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam” (ayat 8).

Lelucon Murtadin Fatimah: Wudhu & Bersuci Mengakibatkan Frustasi?

Kesaksian murtadin masih menjadi andalan misionaris Kristen untuk memurtadkan umat Islam. Baru-baru ini beredar mailis kesaksian seorang Kristen mantan muslimah yang mengaku bernama Fatimah, berasal dari negara Islam (Timur Tengah).
Dalam kesaksiannya, Fatimah mengaku memutuskan murtad menjadi Kristen setelah mempelajari buku-buku Islam terbitan dalam bahasa Inggris selama 9 tahun. Dari buku-buku itu ia merasa bahwa ibadah dalam Islam itu sangat ruwet. Berikut kesaksiannya:
“Saya mempunyai kerinduan untuk bersaksi kepada orang-orang bahwa saya telah meninggalkan Islam. Itulah sebabnya saya mencoba membagikan kesaksian saya melalui tulisan ini.
Saya tinggal di negara Islam. Lahir dan dikelilingi orang-orang Islam. Selama tiga puluh tahun saya hidup bahagia sebagai Muslim, dan menjalankan agama dengan sungguh-sungguh.
Suatu hari saya mulai mempelajari agama Islam lebih dalam. Inilah awal yang mengubah iman Islam saya. Saya membutuhkan waktu sembilan tahun untuk menyadari bahwa agama Islam tidak mungkin berasal dari Allah.
Saya mulai membaca ulang Al-Quran dalam bahasa Arab dan Inggris, juga hadits dan tafsiran serta biografi Muhammad. Saya sungguh kecewa! Semakin saya membaca, semakin saya menjauh dari Islam. Saya pun berdoa dengan takwa. Berseru di atas sajadah, memohon agar Allah memberi petunjuk.
Ritual agama Islam yang ruwet. Beribadah tidak dapat menenangkan diri saya. Saya juga tidak dapat lagi menikmati Ramadhan. Pada hal umat Muslim percaya shalat dapat menenangkan jiwa dan mereka juga menikmati Ramadhan.
Ritualnya ruwet sekali, bahkan dapat membuat frustasi. Seperti, berwudhu akan dianggap batal bila kita buang angin. Sehingga harus diulang lagi. Buang angin saat shalat, maka wudhu dan shalatnya harus diulang dari awal. Seseorang yang sudah menikah, selesai bersetubuh harus mandi sesegera mungkin dengan ritual tersendiri. Jika tidak, dianggap tidak “bersih” untuk shalat berikutnya. Perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh menyentuh Al-Quran.”
Sayangnya, otentisitas kesaksian itu tidak detil sehingga tidak bisa dilacak kebenarannya. Penulis kesaksian hanya mengaku bernama Fatimah dan tinggal di negara Islam tanpa menyebutkan secara lengkap alamat maupun nama negaranya. Dengan anonim seperti ini, maka kesaksian itu patut diragukan kebenarannya. Kemungkinan besar, kesaksian itu hanyalah rekayasa para misionaris Kristen untuk mempengaruhi akidah kaum awam agar murtad.
Meski kesaksian itu tidak jelas, namun karena sudah menjelek-jelekkan Islam, maka edisi ini penulis mengupas seperlunya.
Dalam kesaksian itu Fatimah mengakui bahwa selama tiga puluh tahun taat menjadi seorang Muslimah, ia hidup dalam damai sejahtera. Fatimah sendiri berterus terang bahwa saat itu ia menjalankan agama dengan sungguh-sungguh.
Kemudian Fatimah merasa ragu-ragu terhadap Islam, setelah ia mempelajari buku-buku bahasa Inggris yang mengupas tentang Islam. Meski Fatimah tidak menjelaskan apa saja judul buku yang dibacanya, tapi kita bisa memastikan bahwa buku-buku yang ditelaah adalah buku-buku orientalis atau misionaris salibis yang memojokkan Islam. Terbukti, setelah membaca buku-buku itu Fatimah menggerutu: “Saya sungguh kecewa! Semakin saya membaca, semakin saya menjauh dari Islam.”
Setelah membaca buku-buku non Islam itu, pemikiran Fatimah teracuni misi pemurtadan, sehingga beranggapan negatif terhadap ibadah Islam. Ia pun menuding kaifiyat ibadah Islam sangat ruwet, tidak menenangkan jiwa dan membuat frustasi.
Beberapa aturan ibadah Islam yang dianggap ruwet dan membuat frustasi adalah syariat thaharah (bersuci), antara lain batalnya wudhu bagi orang yang buang angin (kentut) dan wajibnya mandi janabat (mandi besar) bagi pasangan suami istri setelah bercampur (jima’).
Pada hakikatnya tak ada sedikit pun kesulitan dalam menjalankan ibadah Islam, termasuk thaharah. Semua syariat itu diturunkan Allah untuk kemaslahatan manusia, bukan untuk memberi beban yang memberatkan.
“Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur” (Qs Al-Ma’idah 6).
Thaharah (bersuci) diwajibkan kepada umat Islam sebelum beribadah menghadap Allah Yang Maha Suci (Al-Quddus). Sebagai hamba Allah yang bertakwa, bersuci sebelum menghadap-Nya merupakan kewajiban. Karena Allah Yang Maha Suci itu sangat mencintai hamba-Nya yang mensucikan diri.
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri” (Qs Al-Baqarah 222).
…Jika Fatimah merasa ruwet dan frustasi mengamalkan syariat thaharah. Ini bukti bahwa dia adalah wanita jorok dan primitif yang tidak suka kebersihan…
Bersuci adalah persiapan menghadap Allah, karena dalam keadaan suci, maka ibadah kepada Allah dapat dilakukan dengan khusyuk dan sempurna.
Dalam kitab Hikmatut-Tasyri’ Wafalsafatuh, dijelaskan bahwa dengan bersuci secara kotoran dan najis fisik, umat Islam diharapkan bisa menyelami hikmah dan falsafah bersuci, yaitu menyucikan diri dari noda perbuatan dosa, membersihkan hati dari sifat-sifat tercela, dan membersihkan jiwa dari syirik.
Salah satu hikmah mengapa buang angin membatalkan wudhu, karena angin yang keluar dari lubang belakang (anus/dubur) adalah biangnya penyakit. Di antara empat angin yang keluar dari tubuh manusia, hanya angin yang keluar dari dubur saja yang membatalkan wudhu. Sedangkan angin yang keluar dari  qubul, sendawa dan bersin tidak membatalkan wudhu karena tidak masuk dalam kategori biang penyakit.
Secara teologis, syariat thaharah itu sangat indah dan sesuai dengan ajaran para nabi terdahulu. Seharusnya kita tidak merasa asing dengan thaharah, kitab Imamat Musa dalam Bibel sendiri menekankan pentingnya kedudusan/kesucian, sehingga menetapkan syariat halal-haram dan suci-najis (Imamat 10:10). Karenanya, Musa dalam Bibel mengajarkan berwudhu sebelum masuk rumah ibadah (Keluaran 40:31-32), melepas kasut di tanah kudus (Keluaran 3:5, Yosua 5:15), dll.
Jika Fatimah merasa ruwet dan frustasi mengamalkan syariat thaharah, maka bisa dipastikan bahwa murtadin Kristen ini adalah wanita yang jorok dan primitif yang tidak suka dengan kebersihan.
Buktinya, Fatimah menganggap ruwet terhadap kewajiban bersuci bagi pasangan suami istri usai jima,’ dan tidak sah shalatnya sebelum mandi besar. Apakah Fatimah ingin agar bebas beribadah kepada Tuhan dalam kondisi tidak suci usai bercampur suami istri? Apakah ini alasan Fatimah pindah ke Kristen, supaya bebas ibadah dalam kondisi tak suci? Astagfirullah, betapa joroknya murtadin Kristen ini!
…Kesucian jasmani dan rohani sangat penting bagi manusia. Tanpa itu, tak ada beda antara manusia dengan binatang…
Kesucian sangat penting bagi manusia, baik suci jasmani maupun rohani. Tanpa itu, tak ada bedanya antara manusia dengan binatang.
Wanita Mana Berani Mengamalkan Syariat Bibel?
Murtadin Fatimah menganggap aturan Islam yang melarang wanita haid (menstruasi) memegang kitab suci Al-Qur’an, sebagai aturan yang ruwet dan membuat frustasi.
Hanya orang tak waras saja yang frustasi dengan syariat bersuci. Namanya saja kitab suci, maka logika sederhana manapun pasti bisa menerima bila orang yang memegangnya harus orang yang tidak najis (hadas).
Wajar jika Fatimah murtad masuk Kristen supaya bebas memegang dan membaca Bibel dalam keadaan junub maupun menstruasi. Sebab hanya kitab yang benar-benar Kitab Suci saja yang layak dibaca oleh orang-orang yang suci dari najis.
Bila mengkaji Islam secara objektif, sesungguhnya syariat itu sangat mudah dan relevan. Wanita menstruasi tidak menajiskan, tapi hanya najis dan dilarang melakukan shalat, shaum, thawaf, menyentuh dan membawa mushaf, masuk masjid dan bersetubuh (coitus). Wanita yang suci dari haid pun cukup bersuci dengan mandi janabah (mandi besar).
Mari kita lakukan studi komparasi antara syariat thaharah menurut Islam dengan syariat Bibel.
Syariat haid dalam Bibel mengajarkan secara ekstrem bahwa wanita menstruasi itu najis dan menajiskan selama tujuh hari (Imamat 15:19-30). Setiap orang yang kena darah menstruasi menjadi najis sampai matahari terbenam (ayat 19); semua benda yang ditiduri dan diduduki menjadi najis (ayat 20); orang yang kena tempat tidur atau tempat duduk wanita menstruasi menjadi najis sampai matahari terbenam dan harus mencuci pakaian dan tubuhnya dengan air (ayat 21-22); orang yang menyentuh benda yang ada di tempat tidur wanita haid menjadi najis sampai matahari terbenam (ayat 23); laki-laki yang tidur bersama wanita haid menjadi najis selama 7 hari (ayat 24); setelah suci dari haid, maka pada hari kedelapan harus mempersembahkan 2 ekor burung tekukur atau 2 ekor anak burung merpati sebagai korban bakaran (ayat 29-30).
…Pada zaman modern sekarang ini, siapa yang mampu mengamalkan syariat haid dalam Bibel?…
Dalam Bibel Perjanjian Baru, Yesus tidak berkomentar apapun tentang wanita menstruasi. Secara umum disebutkan dalam Matius 5:17-18 bahwa dia tidak merombak hukum Taurat, tapi menggenapinya.
Pada zaman modern sekarang ini, siapa yang mampu mengamalkan syariat haid dalam Bibel? Adakah orang Yahudi maupun Kristen yang konsekuen mempraktikkan ayat Bibel tersebut? Dengan syariat yang ekstrem tersebut, akankah Fatimah merasa ruwet dan frustasi lalu pindah agama lagi? [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara Islam

1001 Cara Kristenisasi

 Berbagai cara ditempuh untuk melancarkan proyek kristenisasi. Ada yang memalsukan Al-Quran, pendeta mengaku haji, sampai upaya memurtadkan kiai ternama. Ada pula tokoh Muslim yang "mendukung" kristenisasi

 Kawin antar-agama hanyalah salah satu cara kristenisasi. Lainnya, banyak. Menurut kristolog Abu Deedat Shihab, kaum misionaris dan zending perlu menempuh berbagai macam cara karena selama ini merasa gagal. Kini, kristenisasi lebih diprioritaskan untuk menjauhkan ummat Islam dari agama, baru kemudian memurtadkannya. Abu Deedat merujuk pada Al-Quran Surat Al-Baqarah: 109, "Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman..." Juga Al-Baqarah: 120, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka."   


Sinyalemen Al-Quran itu memang benar. Dalam Konferensi Misionaris di kota Quds (1935), Samuel Zweimer, seorang Yahudi yang menjabat direktur organisasi misi Kristen, menyatakan, "Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslimin sebagai seorang Kristen, namun mengeluarkan seorang Muslim dari Islam agar jadi orang yang tidak berakhlaq sebagaimana seorang Muslim. Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu."


Plesetan Al-Quran

Al-Quran, sebagai tuntunan hidup ummat Islam, kini dimanfaatkan sebagai sarana kristenisasi. Tentu saja bukan Al-Quran sungguhan, tapi palsu. Salah satunya adalah The True Furqan, yang sempat beredar di internet dan menggegerkan publik Jawa Timur, awal Mei lalu. Dalam Al-Quran buatan Evangelis (Ev) Anis Shorrosh itu, ada surat bernama Al-Iman, At-Tajassud, Al-Muslimun, dan Al-Washaya yang isinya memuji-muji Yesus.

Selain ada Al-Quran palsu, juga bertebaran buku-buku plesetan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits. "Cara ini yang sekarang paling banyak terjadi. Pemberian Supermie atau bantuan uang sudah tidak manjur lagi," tutur Abu Deedat.

Kenapa cara itu ditempuh? Dalam wawancara dengan majalah Jemaat Indonesia (edisi 4 Juni 2001), Pdt R Muhamad Nurdin —Muslim murtad— menyebut trik itu sebagai cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. "Saya membuat buku agar dibaca umat Kristen, kemudian disalurkan kepada umat beragama lain. Saya tulis untuk kalangan sendiri, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Demikian bagi orang Yahudi aku seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang Yahudi. Itu cara yang hati-hati dalam merebut hati kaum Muslimin. Jangan sampai ada vonis mati seperti untuk Suradi dan Poernama," ujarnya. Dua nama terakhir adalah pendeta yang divonis mati oleh Forum Ulama Ummat (FUU) Bandung karena menghina agama Islam.

Buku-buku Nurdin laku keras. Dalam tiga tahun, 5000 eksemplar ludes. Hasilnya, menurut penuturan Wakil Gembala Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GKMI) Rawamangun Jakarta ini, banyak orang Islam yang akhirnya menerima Yesus alias murtad. "Bahkan ada yang menjadi penginjil."

Contoh buku karangan Nurdin adalah Ash-Shadiqul Masdhuq (Kebenaran yang Benar), As-Sirrullahil Akbar (Rahasia Allah yang Paling Besar), dan Ayat-ayat Penting dalam Al-Quran.

Selain buku, juga bermunculan brosur atau pamflet sejenis lembar Jumat. Judul yang dipilih pun seolah-olah Islami.

Misalnya "Allahu Akbar Maulid Nabi Isa as", "Kesaksian Al-Quran tentang Keabsahan Taurat dan Injil", dan "Siapakah yang Bernama Allah itu?" Bertebaran pula stiker kaligrafi Arab yang isinya pujian kepada Yesus.

Buku dan brosur itu diterbitkan oleh Yayasan Jalan Al-Rachmat, Yayasan Christian Center Nehemia Jakarta, Yayasan Pusat Penginjilan Alkitabiah (YPPA), Dakwah Ukhuwah, dan Iman Taat kepada Shiraathal Mustaqiim.

Anak-anak sekolah juga menjadi sasaran empuk. Siti Muflikhah, santri Pesantren At-Taqwa Bekasi, pernah mendapat surat berisi komik anak-anak dari sebuah lembaga yang menamakan diri Klab17. Di bagian awal, komik itu berisi cerita keseharian anak-anak. Namun di bagian akhir ada pernyataan, "Saya percaya akan Engkau, Yesus sebagai juruselamat saya."


Mengaku Mantan Haji

Bidang kesehatan juga dibidik. Ini antara lain dialami keluarga Hartono, warga Kupang, Surabaya. Istrinya, Jam'iyah, sakit dan dirawat di RS RKZ Surabaya. Biaya yang harus dikeluarkan selangit sehingga Hartono yang cuma bekerja sebagai mandor kontraktor kebingungan. Datang misionaris menawarkan bantuan biaya pengobatan. Namun ada syaratnya: masuk Kristen. Hartono terpikat. Suami istri itupun akhirnya menjadi penganut Kristen.

Cara yang cukup sulit diidentifikasi adalah tipu daya dengan meniru adat atau kebiasaan komunitas Muslim. Di Cirebon, ada kelompok qasidah yang menyanyikan puji-pujian kepada Yesus.

Hal serupa juga dilakukan jemaat Kanisah (Kristen) Ortodoks Syiria (KOS) yang menyelenggarakan tilawatul Injil, memakai peci, ibadahnya mengamalkan shalat 7 waktu, memakai sajadah, dan mendendangkan qasidah.

Duta-duta Injil (begitu kalangan Kristen menyebutnya —red) juga berani mengaku sebagai mantan ustadz, bertitel haji atau hajjah, atau anak kiai terkenal. Pengakuan-pengakuan seperti itu direkam dalam kaset dan diedarkan di tengah masyarakat.

Misalnya di Cirebon, murtadin Ev Danu Kholil Dinata alias Theofilus Daniel alias Amin Al-Barokah, mengaku sebagai sarjana agama Islam, yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam di STAI Cirebon. Ternyata ijazah sarjana yang dipakai untuk kesaksian itu palsu.

Ada lagi Ev Hj Christina Fatimah alias Tin Rustini alias Sutini alias Bu Nonot, pemberita Injil dengan memperalat Al-Quran di Gereja Bethel Pasir Koja, Bandung. Mengaku pernah berkali-kali menunaikan ibadah haji. Menurut penuturan Sumarsono, mantan suaminya, Sutini tidak pernah belajar di pesantren. Selama berkeluarga tidak pernah shalat. Memang dia pernah pergi ke Arab Saudi, bukan untuk ibadah haji tetapi menjadi TKW.

Banyak lagi kaset-kaset yang berisi rekaman kesaksian palsu, misalnya kesaksian HA Poernama Winangun alias H Amos, Pdt R Muhamad Nurdin, Pdt M Mathius, Pdt Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F Intan Duana, dan Ev Paulus Marsudi.


Sekolah dan Tawaran Kerja

Biaya sekolah yang kian mahal juga dimanfaatkan untuk menjerumuskan kaum Muslimin. Mereka mendirikan sekolah (yang seolah-olah) Islam, seperti Institut Teologi Kalimatullah Jakarta yang dikelola Yayasan Misi Global Kalimatullah. Juga ada Sekolah Tinggi Teologi (STT) Apostolos Jakarta, yang mempunyai kurikulum Islamologi bermuatan 40 sks.

Lapangan kerja juga menjadi lahan subur. Ini misalnya dilakukan pasangan misionaris Robert Antony Adam dan Traccy Carffer di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Warga Amerika Serikat yang terang-terangan mengaku utusan Yesus itu berhasil memurtadkan 123 orang Minang, dengan bekal jabatan konsultan kehutanan Global Partners Forestry Unit (GPFU). Robert-Traccy yang masuk Pesisir Selatan sejak Desember tahun silam, menawarkan rekayasa teknologi tepat guna pemberdayaan jati emas, pala super, dan kapas transgenik. Robert lantas menjual bibit jati mas, pala, dan kapas dengan harga 50% lebih murah daripada harga pasaran. Kalau mau dapat gratisan, bisa saja. "Asal masuk Kristen," ujar Masrizal, aktivis dakwah di Pesisir Selatan. Banyak warga yang tergiur dan akhirnya menjual keyakinan karena terobsesi keuntungan jutaan rupiah. Untung misionaris ini segera dideportasi karena pelanggaran visa, pertengahan bulan lalu.

Kasus serupa terjadi di Bekasi. Bulan April lalu terbongkar praktik kristenisasi berbungkus lapangan kerja. Sekitar 50 orang Muslim asal Gorontalo dibawa ke Bekasi dengan janji akan dipekerjakan dan diberi beasiswa oleh Yayasan Dian Kaki Emas. "Tapi setelah sampai di sini, mereka dididik dan dipaksa pindah agama Kristen oleh Pendeta Edi Sapto," ungkap Hamdi, Ketua Divisi Khusus Forum Bersama Ummat Islam, dalam acara konferensi pers di Masjid Al Azhar, Klender Jakarta Timur. 

Warga Muslim itu disekap, didoktrin ajaran Kristen, disuruh ikut kebaktian, dan dilarang shalat. Mereka juga diwajibkan memelihara babi-babi yang ada di kompleks yang berdiri di atas tanah seluas 5 hektar itu. Akhirnya kompleks kristenisasi terselubung itu digerebeg warga dan aparat.


"Dukungan" Tokoh Muslim Liberal

Proyek kristenisasi ternyata mendapat `dukungan' dari beberapa orang yang sering disebut cendekiawan Muslim. Tokoh-tokoh ini memperkenalkan paham liberalisme dan pluralisme yang kerap mengusung slogan `membangun dunia baru', dengan penyatuan agama dan melepaskan fanatisme agama. Salah satunya adalah Prof DR Said Agil Siradj, MA. Gagasan pluralnya antara lain tampak dalam pengantar buku Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam. Buku ini dikarang oleh Bambang Noorsena, pendiri Kanisah Ortodoks Syiria (KOS) di Indonesia.  Di situ Said Agil menulis bahwa KOS tidak berbeda dengan Islam. Secara al-rububiyyah, KOS mengakui bahwa Allah adalah Tuhan sekalian alam yang harus disembah. Secara al'uluhiyyah, telah mengikrarkan Laa ilaha ilallah (Tiada Ilah selain Allah) sebagai ungkapan ketauhidannya. Jadi dari tauhid sifat dan asma Allah secara substansial tidak jauh berbeda dengan Islam. Perbedaannya, menurut Said Agil, hanya sedikit. Jika dalam Islam (Sunni) kalam Tuhan yang Qadim itu turun kepada manusia (melalui Muhammad) dalam bentuk Al-Quran, maka dalam KOS kalam Tuhan turun menjelma (tajassud) dengan Ruh al-Quddus dan perawan Maryam menjadi Manusia (Yesus). Perbedaan ini tentu saja sangat wajar dalam dunia teologi, termasuk dalam teologi Islam. "Pandangan seperti itu merupakan salah satu bentuk penghancuran aqidah," timpal Abu Deedat.

Tokoh lainnya adalah DR Nurcholis Madjid. Dalam buku Pluralitas Agama, Kerukunan dalam Keragaman, Cak Nur menjelaskan bahwa pengikut Isa Almasih menyebut kitab Injil sebagai Perjanjian Baru berdampingan dengan kitab Taurat yang mereka sebut sebagai Perjanjian Lama. Kaum Yahudi tidak mengakui Isa Almasih dengan kitab Injil-nya, menolak ide Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru itu, namun Al-Quran mengakui keabsahan keduanya sekaligus. Dengan nada agak tinggi, Abu Deedat menyebut pendapat Cak Nur itu sebagai upaya pendangkalan aqidah. "Para pengikut Nabi Isa as (kaum Hawariyun) tidak pernah menyebut Injil sebagai kitab Perjanjian Baru. Nabi Isa sendiri tidak pernah menerima atau mengetahui kitab Perjanjian Baru karena Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa bukanlah Perjanjian Baru yang isinya kebanyakan surat-surat Paulus yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Isa itu sendiri," katanya.

Selain kedua tokoh di atas, Abu Deedat juga memasukkan Alwi Shihab sebagai tokoh pluralis. Sementara Adian Husaini dalam Islam Liberal menunjuk beberapa nama seperti dosen-dosen Universitas Paramadina (Komaruddin Hidayat, Budhy Munawar Rahman, Luthfi As-Syaukanie), dosen UIN Syarif Hidayatullah (Azyumardi Azra, Muhammad Ali, Nasaruddin Umar), dan beberapa nama lain yang menjadi kontributor Jaringan Islam Liberal.

Menurut Adian yang juga anggota Komisi Kerukunan antarumat Beragama MUI, melalui pluralisme, ummat Islam diprovokasi agar melapaskan aqidahnya. Tidak lagi meyakini agamanya saja yang benar, dan kemudian diajak untuk mengakui bahwa agama Kristen juga benar. "Teologi pluralis sebenarnya adalah pembuka pintu bagi misi Kristen dan sejalan dengan imbauan Paus Yohanes Paulus II agar misi Kristen terus dijalankan," ujarnya.

Kaum Kristen juga tak segan-segan "menyerang" tokoh-tokoh Muslim yang dikenal sebagai pejuang tegaknya syariat Islam. Misalnya KH Kholil Ridwan (Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia) dan KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii (Pimpinan As-Syafiiyah, Jakarta).

Sekitar 5 bulan lalu, keduanya mendapat kiriman brosur dari STT Apostolos. "Isinya tidak secara langsung mengajak kepada agama Kristen, namun mengajak saya agar masuk ke dalam Apostolos. Itu artinya Apostolos mengajak saya untuk masuk ke dalam agama Kristen," kata Abdul Rasyid.

Abdul Rasyid segera melaporkan kejadian itu kepada aparat, sebab cara itu sudah melanggar ketentuan hukum, yakni larangan mengajak ummat suatu agama untuk masuk ke agama lain. Kemudian ada pemberitahuan dari aparat bahwa pihak Apostolos melalui Pdt Yusuf Roni membantah telah mengirim surat dan brosur itu.

"Terlepas dari benar tidaknya bantahan itu, yang jelas apa yang saya alami merupakan indikasi bahwa sasaran kristenisasi tidak hanya kalangan akar rumput, tapi juga ulama dan tokoh masyarakat," ujar Abdul Rasyid.


Yerikho 2000 dan Doa 2002

Misi Kristen di Indonesia didukung oleh kekuatan dana yang sangat besar, di antaranya melibatkan konglomerat keturunan Cina, James T Riady (bos Grup Lippo). Seperti terungkap di majalah Fortune (16 Juli 2001), James berencana membangun seribu sekolah di desa-desa miskin di Indonesia. James bekerjasama dengan Pat Robinson (misionaris dunia) juga akan mendirikan organisasi jaringan umat Kristiani.  Hebatnya, ummat Islam secara tidak sadar turut mendukung cita-cita besar James T Riady. Antara lain dengan menjadi nasabah Bank Lippo, belanja di Mal Lippo, membeli rumah di Lippo Karawaci dan Cikarang, berobat ke RS Siloam, pelanggan Lippo Shop, Link Net, Lippo Star, Kabel Vision, dan Asuransi Lippo.

Indonesia memang akan dijadikan pusat perkembangan Kristen di Asia Pasifik. Demikian kata Pdt George Anatorae dari The Lord Familly Church Singapore dalam seminar kerjasama Global Mission Singapore dan Galilea Ministry Indonesia, di Hotel Shangrila Jakarta (9-12 Juni 1998). Sejauh mana keberhasilan program itu, perlu diteliti lebih lanjut. Yang pasti, data tahun 1999 menunjukkan jumlah umat Islam di Indonesia anjlok dari 90% menjadi 75% (Siar No 43, 18-24 November 1999).

Keberhasilan itu berkat kerja keras 38 agen kristenisasi, 1573 misionaris pribumi, 62 misionaris asing, dan 421 misionaris lintas kultural (data dari Operation World 2001 yang dihimpun India Missions Association, Japan Evangelical Assocation, dan Korea Research Institute for Missions).

Salah satu lembaga yang gencar melaksanakan kristenisasi adalah Doulos World Mission (DWM). Saat ini DWM sedang melaksanakan Proyek Yerikho 2000, yaitu program pengkristenan wilayah Jawa Barat, dengan sentra kegiatan digerakkan di kawasan pinggiran Jakarta.

Proyek ini bertujuan "mewujudkan Kerajaan Allah di bumi Parahyangan menyongsong abad XXI". Menurut Hendrik Kraemer, peneliti dan penginjil dari Belanda, Jawa Barat adalah wilayah "paling gelap" di Indonesia dan sangat tertutup bagi Injil. Karena itu aktivis DWM bertekad, "Kita harus merebut tanah Pasundan bagi Kristus."

Yerikho 2000 juga digerakkan di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Pusat kegiatan DWM berada di kawasan Rawamangun (Jakarta Timur) dan Tangerang (Banten).

Program lainnya adalah Doa 2002, yang dilaksanakan sejak tanggal 19 Oktober 2001 sampai 6 Desember 2002. Secara khusus program ini menyebut beberapa komunitas Muslim sebagai objek kristenisasi. Di antaranya adalah suku Kaili Ledo (Sulawesi Tengah), Melayu Riau, Betawi, Aceh, Melayu Kalimantan, Tenggarong Kutai, Bima, Maluku, Banda, dan Papua. Rencana program Doa 2002 tertuang dalam buku 40 Hari Doa Bangsa-Bangsa yang telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa di dunia.

Muslim Betawi misalnya, harus didoakan oleh segenap orang Kristen pada tanggal 9 November 2001 lalu. Itu perlu dilakukan agar hati Bapa mengasihi dan merindukan orang Betawi. Selain itu, agar Bapa mengutus duta-duta kerajaan-Nya untuk mengembangkan pelayanan kesenian Betawi, literatur, dan radio dalam bahasa Betawi. Juga, agar Tuhan mencurahkan kuasa-Nya dan mengubah kehidupan orang-orang yang berpengaruh dalam suku Betawi, baik para penyanyi, penari, tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan wanita.

Secara khusus, orang Kristen mendoakan Presiden Megawati dan beberapa pemimpin dunia. Harapannya, agar Megawati (dan para pemimpin) mendapat pewahyuan tentang Ketuhanan Yesus dan keluarganya datang mengenal Kristus.

Duta-duta Injil juga sedang menggencarkan ritual Doa 5 Patok. Yakni meningkatkan doa 5 kali sehari dengan pelaksanaan minimal 30 menit lebih awal sebelum waktu shalat (bagi orang Islam). Tujuannya adalah untuk mengadakan penghadangan ruhani sekaligus pembersihan atmosfir ruhani agar kaum Muslimin dapat menerima Yesus.

Ritualnya dilaksanakan sebelum waktu shalat ummat Islam, yakni subuh (mulai 03.15-selesai), pagi (10.30-selesai), siang (14.00-selesai), sore (17.00-selesai), dan malam (18.00-selesai). Pada Kamis malam, dilakukan doa semalaman dan peperangan ruhani sambil berkeliling kota/lokasi tertentu. Awas, hati-hati!• (ahmad, dodi nurja, amz, pam)


Kristenisasi melalui kesaksian-kesaksian Palsu via mantan muslim (murtadin)

Tahun 1974, GPIB Maranatha Surabaya digegerkan oleh kasus pelecehan agama oleh Pendeta Kernas Abubakar Masyhur Yusuf Roni. Dalam ceramahnya, sang pendeta itu mengaku ngaku sebagai mantan kiyai, alumnus Universitas Islarn Badung dan pernah menjadi juri MTQ Internasional. Dia tafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an secara sangat ngawur. Kaset rekaman ceramah tersebut kemudian diedarkan secara luas kepada umat Islam.

Setelah diusut tuntas, ternyata pengakuan pendeta itu hanyalah bohong belaka Yusuf Roni teryata tidak bisa baca Al-Qur'an. Dengan kebohongannya itu, Pendeta Pembohong Yusuf Roni diganjar penjara 7 tahun di Kalisosok, Surabaya.

Ketika orang sudah banyak melupakan kasus pelecehan Yusuf Roni, di Jakarta muncul pelecehan plus seribu dusta yang baru. Seseorang yang menamakan dirinya Pendeta Hagai Ahmad Maulana mengaku sebagai putra kandung kesayangan KH. Kosim Nurzeha. Ceramahnya di gereja pun beredar luas di kalangan masyarakat. Setelah diselidiki, terkuaklah kebohongan besar pendeta Hagai Ahmad Maulana. Sebab belum pernah istri KH. Kosim Nurzeha melahirkan Ahmad Maulana.

Di Padang, trik yang sama dipakai untuk menggoyang akidah umat. Seseorang yang menamakan dirinya Pendeta Willy Abdul Wadud Karim Amrullah, namanya menjadi naik daun di dunia pemurtadan Kristenisasi, setelah mangaku adik kandung ulama besar pakar tafsir, Yang Mulia Almarhum Buya Hamka.

Orang awam banyak yang percaya tanpa cek dan ricek. Langsung yakin begitu saja dengan pengakuan bahwa adik kandung Buya Hamka itu sudah murtad ke Kristen.

Setelah diselidiki, ternyata pengakuan itu adalah kebohongan yang sangat besar. Salah seorang putra Buya Hamka menyatakan bahwa sepanjang hayatnya, dia tidak pernah punya paman yang namanya Willy Abdul Wadud Karim Amarullah.

Di Cirebon, murtadin Danu Kholil Dinata Ev. Danu Kholil Dinata alias Theofilus Daniel alis Amin Al Barokah, mengaku sebagai sarjana agama Islam, yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam di STAI Cirebon. Setelah dilacak, ternyata ijazah sarjana yang dipakai untuk kesaksian adalah PALSU.

Para murtadin pembohong lainnya adalah Drs. H. A. Poernomo Winangun alias Drs. H. Amos, Ev Hj. Christina Fatimah alias Tin Rustini (nama asli dikampung Sutini alias Bu Nonot, Pdt. Rudy Muhammad Nurdin, Pdt. M. Mathius, Pdt. Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F. Intan Duana Paken Nata Sastranagara (Ev. Ivone Felicia IDp.). Mengaku telah mengkristenkan 60 kiyai Banden, dll.



Abu Deedat Shihabuddin MH, Ahli Kristologi:

"Kasus Terbanyak, Pemuda Kristen Hamili Gadis Muslimah" Pertengahan bulan lalu, harian Republika menurunkan laporan tentang puluhan sekolah agama di Yogyakarta dan Temanggung yang tidak mau menyelenggarakan Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA) untuk pelajaran agama bagi siswa-siswa beragama lain di sekolah itu. Padahal sudah ada ketentuan hukum yang mengatur hal itu secara tegas yakni Surat Keputusan Bersama (SKB) No. 2/U/SKB/2001.

Namun, SKB yang ditandatangani oleh Mendiknas, Mendagri dan Menag itu sengaja mereka abaikan. Alasan mereka, mengutip pernyataan sejumlah pejabat Diknas setempat, mereka ingin menjaga kekhasan sebagai sekolah agama. Bahkan beberapa yayasan pengelola sekolah-sekolah tersebut secara tegas menolak SKB itu karena ingin mengemban misi tertentu untuk kepentingan agama mereka (Republika, 12/6).

Menanggapi berita tersebut, da'i dan Kristolog (ahli tentang Kristen), Abu Deedat Shihabuddin MH berkomentar enteng. Menurutnya, itu tidak aneh dan belum seberapa gawat, karena sebetulnya masih banyak bentuk-bentuk pembangkangan mereka lainnya yang lebih parah. Yang aneh, bagi Sekjen Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) itu, justru sikap harian tersebut yang tidak mau secara tegas mengatakan bahwa sekolah-sekolah itu tidak lain adalah sekolah-sekolah Kristen. "Mengapa mesti takut," tanyanya heran.

Sebagai seorang kristolog, ustadz yang biasa dipanggil Abud oleh rekan-rekan seprofesinya itu, memang bukan hanya menguasai disiplin ilmu tentang agama Kristen secara mendalam. Tapi ia juga banyak tahu tentang seluk-beluk dan kiprah licik para misionaris Kristen dalam memurtadkan kaum Muslimin.

Maklum, pria berkaca mata tebal ini sering menangani berbagai kasus pemurtadan di berbagai daerah, baik berupa advokasi maupun terapi langsung. Selain itu Abud juga kerap melakukan investigasi langsung ke 'garis belakang' untuk memperoleh data. Jadi wajar kalau ia tahu banyak.

Sudah banyak murtadin yang terselamatkan kembali ke pangkuan Islam setelah diterapi Abud. Uniknya, para pasien yang ditangani mubaligh
kalem ini bukan hanya dari kalangan Muslim KTP saja. Tapi juga ada yang justru berasal dari kalangan santri. Misalnya, anak seorang kyai
sal Salatiga yang selain dimurtadkan juga dihamili oleh seorang aktivis gereja. "Ini bukti bahwa gerakan pemurtadan memang semakin hebat dan terencana serius," jelasnya prihatin.

Melalui Abud juga, sejumlah pendeta dan aktivis gereja kembali berdiri di bawah panji Syahadat. Mereka mengakui kekeliruan yang ada
ada ajaran mereka setelah berdebat panjang dengan Abud. "Bahkan, ada salah satu pendeta setelah berdebat di rumah saya membanting Injilnya karena kesal," cerita pria yang kutubuku ini.

Di tengah kesibukannya keliling daerah untuk mengisi ceramah, seminar dan pelatihan tentang antisipasi gerakan pemurtadan (harakatul irtidad), mantan aktivis PII ini berkenan meluangkan waktunya untuk diwawancarai Suara Hidayatullah. Di ruang tamu rumahnya yang sempit, karena dipenuhi ribuan buku serta pakaian, sendal dan sepatu, barang dagangan istrinya, Abud menerima Deka Kurniawan dan reporter lepas Hidayaturrahman.


Berikut petikannya:

Anda begitu mendalami dunia Kristen. Pernahkah terbersit di hati Anda untuk masuk Kristen?

Tidak ada keinginan untuk masuk Kristen walaupun saya sudah banyak sekali membedah Bibel. Justru keyakinan saya terhadap kebenaran Islam semakin kuat, karena setiap saya membaca Bibel selalu ada perbedaan redaksi dalam setiap edisi cetakannya. Misalnya dalam edisi lama ada istilah Tuhan. Tapi di edisi baru pada tempat yang sama ditulis Tuan. Begitu juga istilah Babi diganti menjadi Babi Hutan.

Abud mengoleksi 49 kitab Injil modern dan klasik, termasuk Injil dalam sejumlah bahasa daerah yakni Jawa, Minang dan Sunda. Sebagian besar didapatnya secara cuma-cuma dari diskusi yang dilakukannya bersama pendeta. Selebihnya didapat dari hasil investigasi dan membeli di pasar loak.

Setelah sekian lama menggeluti ajaran Kristen, apakah Anda menemukan sisi positifnya?

Al-Quran sendiri menyatakan, telah terjadi percampuradukan antara yang benar dan yang batil dalam ajaran ahlul kitab. Ini berarti menunjukkan ada juga kebenarannya. Hanya saja memang madu dan racun itu sudah digabung menjadi satu. Seperti ayat-ayat tauhid dalam Markus pasal 12 ayat 25 Yesus berkata, "Dengarlah wahai Bani Israel Tuhan kita dalah Tuhan Esa." Ini menunjukkan Tuhan mereka adalah esa disamping memang ajaran mereka khusus hanya kepada golongan Bani Israel. Tapi ada juga racunnya, apa yang dikatakan Paulus dalam Roma pasal 9 ayat 5 misalnya, "Yesus adalah Allah yang harus disembah." Datanglah ayat Al-quran sebagai korektor bagi mereka, misalnya surah Al-Maidah ayat 72 menyebutkan, "Telah kafir orang yang mengatakan al-Masih adalah Tuhan." Makanya, kalau kita berinteraksi dengan para aktivis Kristen kita jangan hanya mengatakan kitab Injil sudah tidak asli atau palsu, lebih baik kita tunjukkan yang menyimpang dan salah pada Injil tersebut.

Apa yang menyebabkan kaum Nasrani tidak menyadarinya?

Di samping kekuatan dana, mereka ada dogma, bahwa apapun yang terjadi apakah ajaran itu rasional atau tidak, harus diterima karena ia merupakan firman Tuhan. Dan ditanamkan kepada mereka hanya orang Kristen saja yang selamat, yang lain tidak selamat dan harus diselamatkan. Misi inilah yang membuat mereka agresif untuk melakukan pemurtadan. Apalagi misi itu didukung dengan fasilitas yang cukup. Mereka tidak lagi memikirkan urusan kebutuhan keluarga, karena sudah dijamin. Lain dengan dai-dai kita yang dikirim ke pelosok paling hanya digaji Rp 50.000-150.000 per bulan.

Apa yang membuat mereka menerima dogma tersebut, sehingga mereka tetap menjadi ummat terbesar?

Secara umum orang ingin mencari yang gampang. Dan di Kristen itu memang gampang. Kalau melakukan tindakan yang tidak berakhlaq tidak ada masalah karena nantinya akan diampuni juga, dan cukup hanya sekali seminggu datang ke gereja. Paulus mengatakan dalam Roma pasal 5 ayat 20, "Semakin banyak dosa semakin melimpah kurnia Tuhan."

Makanya di Barat kita ketahui kehidupan mereka rusak, terutama dalam kebebasan seks. Dan kerusakan itu mengacu kepada ajaran Bibel yang memang banyak memuat cerita-cerita porno yang vulgar. Misalnya diceritakan bagaimana Nabi Daud sebagai orang yang rusak moralnya
menghamili Batseba istri Uria. Begitu pula Nabi Luth diceritakan menghamili anaknya sendiri. Makanya, Jasmen Alfa, seorang Sosiolog Kristen, mengatakan Bibel itu jangan sampai dibaca anak-anak, lebih baik ia dimasukkan ke dalam peti besi, kemudian petinya dikunci dan kuncinya dibuang ke laut.

Bagaimana reaksi mereka bila mendengar hal itu dari Anda?

Mereka membenarkan dan meyakini kebenaran cerita persundelan itu. Misalnya sebuah acara di televisi pernah menampilkan dua orang pelacur yang menjadi germo kemudian bertaubat menjadi hamba Tuhan. Saya sampaikan bahwa cerita ini mirip dengan apa yang ada dalam Bibel. Pembawa acara yang Kristen itu kemudian membenarkan. Kemudian saya balikkan, berarti Yesus anak pezina karena dalam Matius ayat 1 dan seterusnya menceritakan bahwa silsilah keturunan Yesus bertemu dengan raja Daud yang menzinai Batseba. Tapi telepon saya akhirnya ditutup.

Kalau sudah mentok biasanya apa yang mereka lakukan?

Ada yang jujur dan mengatakan ini PR buat saya. Ada yang tidak jujur dengan cara menghindar dan lari ke masalah lain. Maka kalau debat dengan mereka jangan beri kesempatan buat beralih pembicaraan.

Mereka meyakini semua orang berdosa dari Adam sampai manusia kemudian, kecuali Yesus yang tidak berdosa. Inilah sebenarnya skenario Paulus menjalankan misinya, yang membuat citra bahwa Yesus itu juru selamat.

Apakah Anda hafal Injil sehingga fasih menyebutkan ayat demi ayat?

Tidak hafal. Hanya tahu saja.

Selama beraktivitas di bidang ini Anda sudah terjun kemana?

Seluruh wilayah Jawa Timur sudah, begitu pula Jawa Tengah dan Sumatera juga serta Kalimantan. Program ke depan adalah Irian dan Sulawesi. Kalau ini sudah berarti semua pulau besar sudah. Jadwal terbang Abud memang padat. Ketika kami menemuinya seusai berkhutbah Jumat di sebuah perkan-toran ia mengaku baru tiba dari Kalimantan. Sesudah itu ia punya agenda di dua tempat sampai malam.

Karena waktu yang terbatas wawancara itu urung dilangsungkan. Karena esok siangnya ia berceramah di Universitas Trisakti untuk selanjutnya terbang ke Palembang, Sahid mewawancarainya pagi hari selama waktu menunggu jemputan dan dalam perjalanan menuju lokasi seminar. Itu pun masih sering disela oleh telepon, antara lain dari daerah yang memintanya datang yakni Pekalongan dan Padang.

Apa yang biasanya Anda lakukan di berbagai tempat itu?

Kita memberikan informasi sekitar cara-cara pemurtadan dan kita dorong mereka memperdalam pemahaman keislaman. Jangan sampai nanti kawan dibilang lawan dan lawan dibilang kawan, karena memang gerakan mereka ibarat musang berbulu ayam, lihai dan licik.

Misalnya sekarang di Meruya Ilir (Jakarta) mereka mendirikan Sekolah Tinggi Theologia Kalimatullah, yang semua mahasiswanya memakai kopiah dan mahasiswinya memakai jilbab. SKS Islamologinya yang dulu hanya 20 SKS sekarang menjadi 40 SKS. Semester dua saja mereka sudah dilatih berdiskusi dengan para ustadz. Sedang mahasiswa IAIN saja tidak dipersiapkan untuk menghadapi para pendeta. Ada juga yang mengaku-ngaku anak kiai, mantan ustadz dan lain-lain.

Mereka menggunakan cara-cara itu untuk mencari legitimasi?

Semacam itu. Tidak jarang yang mengaku pernah jadi aktivis Muhammadiyah. Bahkan di rumah sakit pun mereka beraksi. Pasien yang tidak berdaya disuruh beriman kepada Yesus agar sembuh. Padahal kalau mau jujur, saya mempunyai tetangga Katolik yang mengeluh karena habis
biaya untuk berobat strok tapi tidak juga sembuh, terus saya balikkan saja, katanya Tuhan Anda bisa menyembuhkan. Jadi semua akal-akalan
orang Kristen untuk menjerat orang Islam. Kalau sudah menjadi Kristen ya akhirnya diterlantarkan.

Seberapa sering Anda menangani kasus-kasus pemurtadan?

Banyak sekali. Yang paling sering biasanya kasus pemuda Kristen memacari dan menghamili pemudi Muslimah. Ada juga kasus nikah beda agama yang belakangan menim-bulkan masalah besar.

Apa hikmah terbesar menjadi seorang Kristolog?

Di sini saya bisa menguji kemampuan lewat berdebat dengan mereka, kalau ada yang kurang saya pelajari terus. Di samping itu memudahkan saya berda'wah kepada mereka, karena Islam ini juga wajib dida'wahkan kepada mereka. Lihat saja surah Ali-Imron ayat 71. Sementara perintah bagi mereka untuk berdakwah kepada orang Islam itu batal karena dalilnya di Matius pasal 28 ayat 16 dibuat setelah Yesus mati.

Karenanya, kalau Anda didatangi misionaris Kristen, jangan diusir. Da'wahi mereka.

Tapi kan tidak semua orang punya bekal?

Makanya para aktivis da'wah harus menyiapkan bekal itu. Tim FAKTA insya Allah siap membantu. Dimana saja, sampai ke Irian sekalipun, kami siap memberikan bekal.

FAKTA didirikan 1998 dengan latar belakang belum banyaknya lembaga yang secara khusus menangani persoalan Kristenisasi. Dengan fasilitas yang sangat terbatas 7 dari 20 relawan (diantaranya bekas pendeta) yang aktif hingga kini masih rutin melakukan berbagai kegiatan antisipasi pemurtadan antara lain dengan menerbitkan buletin, membuka ruang konsultasi akidah di sebuah majalah Islam, memberikan seminar, ceramah dan pelatihan Kristologi di berbagai kota, dan belakangan di kampus-kampus. Melalui lembaga inilah Abud membangun jaringan anti pemurtadan secara nasional. Sayangnya, untuk kebutuhan operasional FAKTA masih mengandalkan kocek para relawannya sendiri.

Apa saja langkah yang harus diambil jika sebuah masyarakat berhadapan dengan kristenisasi?

Kristenisasi ini bervariasi. Kalau mereka mengadakan santunan sosial, pembagian sembako atau lainnya, maka umat Islam harus melakukan hal yang sama sebagai counternya. Kalau mereka menyerang lewat buku kita juga mempersiapkan buku dan tulisan-tulisan, sekaligus menyerang balik kepada mereka. Tapi kalau kasusnya hipnotis maka kita harus laporkan kepada pihak yang berwajib dan melakukan upaya advokasi bertemu dengan upaya hukum. Aparat juga harus peka. Kalau tak ada langkah hukum masyarakat bisa kehilangan kesabaran.

Kepada para misionaris, langkah pertama, tolak mereka dengan cara yang baik, karena Islam tidak mengajarkan cara kekerasan jika kita tidak diperlakukan keras. Konkritnya kalau menemukan sudah ada bukti-bukti itu, ambil bukti-bukti itu kemudian serahkan kepada ulama setempat dan beritahukan kepada aparat, lantas jelaskan kepada mereka ini melanggar kode etik penyebaran agama. Kalau mereka berbuat zhalim baru kita lakukan hal yang sama tapi tidak boleh berlebihan. Ummat Islam jangan menjadi ummat yang bodoh karena Islam bukan agama yang sempit. Kepada ummat Kristen yang tidak menggangu jangan diganggu pula mereka.

Tindakan ummat Islam selama ini cenderung reaktif terhadap isu-isu kristenisasi, misalnya seperti yang terjadi di Doulos. Bagaimana menurut Anda?

Jangan salah tafsir. Ummat Islam tidak pernah mengadakan aksi. Mereka hanya bereaksi. Karena aksi-aksi Kristen melanggar kode etik maka
ummat Islam bereaksi.

Mungkin, karena begitu concernnya terhadap bidang Kristologi, dosen Institut Agama Islam Al-Ghuraba ini, sampai menamakan anak keduanya dengan seorang tokoh Kristologi terkemuka dari Afrika, Ahmad Deedat. "Saya memang mengaguminya dan ingin agar dia menjadi ulama seperti Ahmad Deedat," jelas Kristolog yang mengaku memiliki kemiripan jalan hidup dengan Ahmad Deedat itu. Itulah sebabnya di kalangan teman-temannya, serta belakangan di kalangan media dan umat, anak ketujuh dari 13 bersaudara pasangan Mahfudz dan Hanafiyah itu lebih sering dikenal sebagai Abu Deedat. Padahal nama aslinya adalah Shihabuddin.

Mengapa Anda tertarik dan tekun menekuni Kristologi?

Saya terjun di dunia Kristologi tahun 1982, ketika bekerja di sebuah perusahaan swasta. Di perusahaan itu kebetulan direkturnya seorang pendeta. Begitu pula para pimpinan lainnya yang memegang posisi penting rata-rata adalah aktivis gereja. Salah satu dari mereka, yakni kepala bagian keuangan berusaha menginjili ('mendakwahkan' injil) para karyawan Muslim melalui berbagai tulisan dan diktat tentang potongan-potongan ayat Qur'an yang terkesan seperti mendukung agama mereka.

Saya penasaran. Maka saya datangi orang itu. Ketika saya tanya, katanya tulisan-tulisan itu disusun oleh orang yang sudah berpuluh-puluh kali naik haji. Saya pun terlibat diskusi kecil-kecilan dengan mereka.

Apa bekal Anda waktu itu?

Bekal saya waktu itu Injil pemberian seorang Kristen Manado yang saya pelajari. Kebetulan juga saya lulusan Fakultas Ushuluddin, jurusan Penyiaran Islam di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di sana ada mata kuliah khusus tentang Kristologi. Dengan modal itu saya terus menggeluti dunia Kristologi secara otodidak, selain mengikuti kursus-kursus Kristologi secara tertulis. Misalnya di Pelita Hidup tahun 1986 dengan menggunakan nama samaran. Alhamdulillah dari situ saya banyak mendapatkan dokumen penting yang berguna untuk antisipasi gerakan mereka.

Ia dibesarkan di pesantren NU sampai SMP di Tasikmalaya, Jawa Barat. Orang tuanya juga berlatar belakang NU. Karena banyak berinteraksi dengan aktivis Persis, ayahnya lalu banyak mendorong untuk berdakwah. Berbagai diskusi dan kegiatan PII ditekuninya.

Di rumahnya Abud sering meladeni permintaan debat dari para pendeta dan aktivis gereja. Hal yang sama juga dilakukan di berbagai tempat. Dan itu sudah berlangsung ratusan kali. Dari kalangan Budha dan Aliran Kepercayaan ada juga yang pernah menjadi lawan debat Abud. Menurut Abud, banyak di antara mereka yang menyerah tapi tidak mau mengakui kesalahannya. Kalau pun ada yang mengaku salah, mereka khawatir kalau masuk Islam akan miskin. Tidak sedikit juga yang mendapat hidayah.

Buku apa saja yang Anda jadikan pegangan untuk mendebat mereka?

Ketika masih SMU di kampung, saya sudah memiliki referensi buku-buku Islam, kurang lebih 500 judul. Yang pertama saya pelajari adalah dialog Islam-Kristen berjudul "Bibel lawan Bibel" karangan A Hassan dan buku-buku Pak Abdullah Wasian tentang Kristologi.

Bagaimana Anda mendidik anak Anda, Deedat, supata kelak jadi seperti Ahmad Deedat?

Saya sekarang sedang berusaha menyiapkannya menjadi aktivis da'wah. Ketika saya menangani kasus pemurtadan di rumah, saya sengaja menyuruhnya untuk melihat.

Bagaimana mengatur kesibukan da'wah dengan keluarga?

Saya mencoba bagaimana kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi, karenanya saya juga berwiraswasta. Istri saya banyak sekali membantu dan mendorong saya ketika menangani kasus-kasus pemurtadan terutama terhadap Muslimah. Jadi antara saya dan istri sejalan. Dia juga tahu tugas saya, sehingga untuk anak-anak kita beri penjelasan kepada mereka.

Anda pernah mengalami teror?

Iya, sebatas teror telepon dan surat kaleng biasa. Istri saya juga pernah diancam melalui telepon. Berjuang harus ada tantangan dan itulah risiko.

Peristiwa apa yang paling berkesan bagi Anda?

Yang tidak pernah bisa saya lupakan adalah ketika saya mengobati anaknya kiai, di mana seumur hidup baru kali itu saya menceramahi kiai secara langsung. Anaknya kuliah di salah satu perguruan tinggi di Semarang, dibawa kabur oleh anak pendeta kemudian di-Kristenkan, bahkan sudah dihamili. Akhirnya pak kiai ini mendatangi saya dan minta tolong kepada saya untuk menangani kasus ini. Alhamdulillah, sayapun dapat melakukan penyadaran kepada anak tersebut dan kepada kiai itu sekaligus yang merasa terpukul dengan keadaan anaknya. Kesan lain, ketika saya menghadapi kasus-kasus Muslimah yang termurtadkan. Ini sering membuat saya sedih.

Apakah perhatian yang mendalam itu tidak membuat Anda emosional?

Saya sangat prihatin sekali, karena lembaga yang lain masih sangat minim perhatiannya terhadap masalah seperti ini. Inilah kelemahan di kalangan kita. Kalau kejadian seperti ini belum menimpa keluarga kita sendiri, hal itu dianggap biasa saja. Kalau sudah tertimpa musibah baru merasa. (Deka Kurniawan)


Sepucuk surat tergeletak di meja redaksi kami, Maret lalu. Surat itu dari seberang pulau, Kalimantan Timur. Nama pengirimnya singkat saja, Dewi. Tetapi persoalan yang diadukan tak sesingkat namanya. Coba simak isi surat itu:

"Saya seorang ibu 29 tahun dan suami 31 tahun. Kami telah dikaruniai dua anak. Yang pertama pria (6), dan kedua putri (2). Kami menikah 7
tahun yang lalu, dia adalah teman sekampus saya. Saat pertama mengenalnya, saya benar-benar benci. Maklum, saya lahir dari keluarga Muslim yang taat, sementara dia pemeluk Protestan. Tapi entahlah, mungkin karena dia tak pernah putus asa, saya kemudian menerimanya menjadi pacar. Saya benar-benar semakin sayang setelah dia kemudian menerima menikah dalam Islam. Saya benar-benar bahagia sekali." Tetapi setelah datangnya anak pertama lalu disusul anak kedua, banyak perubahan yang terjadi pada suami saya. Tiba-tiba dia jarang shalat dan sering keluar tanpa pamit. Belakangan saya tahu ternyata dia tidak benar-benar meninggalkan agamanya. Bahkan, sejak anak kedua kami lahir, secara terang-terangan dia pernah mengatakan kepada saya. `Saya masih seperti dulu, jadi jangan harap ada perubahan.'" "Mendengar kata-katanya, saya hampir tidak percaya. Suami saya yang tadinya pendiam itu tiba-tiba seperti itu. Yang membuat saya benar-benar takut dan sedih, hari-hari ini, dia sering memaksa saya mengikuti jejaknya untuk datang di kebaktian.'

Kisah memilukan itu tidak cuma dialami Dewi, tapi juga seorang ibu asal Palu yang datang ke kantor Suara Hidayatullah (Sahid) Surabaya, Juli lalu. Wanita berperawakan sedang ini datang bersama suaminya dengan wajah sembab. Kepada Sahid, ia menceritakan musibah yang menimpa keluarganya. Singkat cerita, sang adik diketahui hamil di luar nikah sesaat sebelum menyelesaikan gelar sarjananya. Yang membuat musibah itu terasa amat berat, pacar sang adik itu ternyata pemuda beragama lain. "Adik saya dihamili oleh pemuda Kristen," ucapnya sembari menyeka linangan air matanya. Padahal, sang adik dikenal sebagai wanita pendiam dan jarang keluar rumah. Selain itu, selama ini, dia dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga Muslim yang sangat taat. Peristiwa memalukan itu memang kemudian bisa dicarikan solusinya. Singkatnya, sang adik akhirnya menikah dengan pacarnya pemuda Kristen dalam upacara Islam. Setelah itu, keduanya pindah kota yang jauh dari keluarga, di Palu. Hanya saja, kepergiannya masih tetap menyisakan luka yang mendalam bagi pihak keluarga. Terutama setelah diketahui bila sang adik telah ikut sang suami menjadi aktifis gereja bersama semua anaknya.

Kisah cinta seperti Dewi dan adik si ibu tadi bukan hal baru di negeri ini. Banyak pemuda dan pemudi pernah mengalami hal serupa. Memiliki teman dekat atau calon suami yang berbeda agama. Ujung-ujungnya, dalam banyak kasus, hubungan keduanya kemudian terhambat karena adanya perbedaan agama. Bagi yang taat pada agama, mereka memutuskan untuk berpisah. Sebagian lagi memilih kompromi, yakni memilih mengikuti salah satu dari agama yang dianut pasangannya. Pada pilihan yang terakhir inilah yang perlu diwaspadai, utamanya para gadis muslimah.


Kejahatan kristenisasi itu, kini dilengkapi dengan kenyataan kristenisasi yang sangat menghina umat Islam, yaitu memperkosa muslimah murid Madrasah Aliyah di Padang yang selanjutnya dimurtadkan. Khairiyah Enisnawati alias Wawah (17 thn) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Gunung Pangilun, Padang, Sumatera Barat adalah salah satu dari 500 orang Minang yang dimurtadkan. Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang Kristen, di rumah Salmon seorang Jemaat Gereja Protestan di Jl. Bagindo Aziz Chan, Padang tempat memaksa Wawah untuk membuka jilbab dan masuk Kristen. Gereja itu dipimpin Pendeta Willy, sedang Salmon adalah jemaat yang juga karyawan PDAM Padang. (lihat Dialog Jumat, 6 Agustus 1999).


Tentu saja saya punya data mengenai itu. khan tinggal kontak FAKTA. untuk pemanasan nich ada data hamilisasi yang pernah terjadi di Tambun - dan Kranji Mbekasi !!

Banyak muslimah telah jadi korban pemurtadan. Hanya orang-orang yang tinggal di selatan Pasar Tambun yang mengenal H Kacep. Mungkin sebab itu, kasus kematian mubaligh kondang untuk ukuran kampungnya yang sungguh mengenaskan, sama sekali luput dari pemberitaan media massa. Kejadiannya sekitar setahun yang lalu. Berawal dari pertemuan puterinya dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut. Kian hari kian akrab. Gadis muslimah itu kian sering dijumpai berduaan dengan sang pemuda. Sang ayah, H. Kacep, suatu waktu memanggil keduanya. Mubaligh itu bagaimana pun tahu bahwa berpacaran adalah sesuatu yang dilarang dalam Islam. Wa la taqrabuu zina,h demikian peringatan Allah SWT dalam al-Qurfan. Karena hubungan antara puterinya dengan sang pemuda sudah terlihat begitu erat dan berjalan sudah relatif lama, maka sebagai seorang ayah yang bertanggungjawab, H. Kacep berniat untuk meresmikan hubungan kedua insan itu ke dalam jenjang pernikahan.

Secara bijak H. Kacep mengutarakan keinginannya pada sang pemuda. Puterinya menyimak baik-baik apa yang dikatakan ayahnya itu. Hatinya berbunga-bunga. Yakin bahwa sang pemuda pujaan tidak akan keberatan dengan maksud ayahnya. Setelah mendengar penuturan H. Kacep, sang pemuda dengan enteng menjawab, Ya, saya mau saja menikahi anak bapak. Asalkan pernikahannya dilakukan di gereja!
Bagai disamber geledek di siang bolong. Bapak dan anak puterinya terkaget-kaget dibuatnya. Sama sekali tidak pernah terlintas di pikirannya bahwa pemuda yang selama ini dekat dengannya ternyata seorang non-Muslim. Padahal dulunya ia pernah bilang bahwa dirinya juga Islam. Dari hari ke hari gadis muslimah tersebut mengurung diri di kamarnya. Hingga suatu hari sosok remaja tersebut ditemukan terbujur kaku dengan mulut berbusa. Sekaleng racun serangga ditemukan tergolek di sampingnya. Besar kemungkinan, sesuatu yang berharga telah dipersembahkan gadis tersebut pada sang pemuda hingga ia memilih mati ketimbang menanggung malu. Kematian puteri tercintanya membuat H. Kacep menangung kesedihan yang amat sangat. Belum lagi kasak-kusuk tetangganya yang kerap terdengar tidak sedap. Akhirnya H. Kacep jatuh sakit. Dua bulan kemudian, sang ayah menyusul puteri tercintanya ke alam baka. Pesantren yang dikelolanya pun bubar... Di daerah Kranji, masih Bekasi, beberapa tahun lalu juga terjadi kasus yang mirip. Seorang Muslimah berteman akrab dengan seorang pemuda. Dari pertemanan tersebut, si gadis pun hamil. Sang ayah yang tahu sedikit banyak tentang Islam pun marah besar. Segera dipanggilnya sang pemuda untuk dimintai pertanggungjawabannya. Juga dengan enteng, si pemuda menjawab, gSaya mau nikah dengan anak bapak, asal dilakukan di gereja! Ayah beranak itu kaget mendengarnya. Sama sekali mereka tak menyangka siapa gerangan pemuda itu. Tapi sikap dan pendirian sang ayah cukup tegas: ketimbang anaknya murtad, lebih baik menolak mentah-mentah syarat sang pemuda Kristen tersebut. Janin yang dikandung anaknya dibiarkan lahir tanpa ayah. Kini anaknya dirawat oleh orangtua si gadis, ujar Drs. Abu Deedat Syihabuddin, MH, Sekjen FAKTA(Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan) Jakarta.


Kristenisasi melalui jalur pemerkosaan gadis-gadis muslimah. Khairiyah Anniswah alias Wawah, siswi MAN Padang, setelah diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen, diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tidak berdaya, dia dibaptis dan dikristenkan. Kasus serupa menimpa Linda, siswi SPK Aisyah Padang. Setelah diculik dan disekap oleh komplotan aktivis Kristen, dia diperlakukan secara tidak manusiawi dengan teror kejiwaan supaya murtad ke Kristen danmenyembah Yesus Kristus. Di Bekasi, modus pemerkosaan dilakukan lebih jahat lagi. Seorang pemuda Kristen berpura-pura masuk Islam lalu menikahi seorang gadis muslimah yang salehah. Setelah menikah, mereka mengadakan hubungan suami isteri. Adegan ranjang yang telah direncanakan, itu foto oleh kawan pemuda Kristen tersebut. Setelah foto dicetak, kepada muslimah tersebut disodorkan dua pilihan: "Tetap Islam atau Pindah ke Kristen?". Ka!au tidak pindah ke Kristen, maka foto-foto talanjang muslimah tersebut akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental, maka dengan hati berontak muslimah tersebut dibaptis dongan sangat-sangat terpaksa sekali, untuk menghindari aib.  Di Cipayung Jakarta Tirnur, seorang gadis muslimah yang taat dan shalehah terpaksa kabur dari rumahnya. Masuk Kristen mengikuti pemuda gereja yang berhasil menjebaknya dengan tindakan pemerkosaan dan obat-obat terlarang.